Thursday, 26 October 2017

FARMAKOFOR



Dalam suatu bidang farmasis, tentu saja tidak asing mendengar istilah obat. Obat-obatan seiring dengan perkembangan zaman perlu dikembangkan karena semakin banyak model penyakit-penyakit baru yang timbulnya. Sehingga perlu dilakukan modifikasi atau pengembangan dari obat yang lama. Salah satu metode yang dapat digunakan dan yang paling umum diketahui adalah melihat model farmakofor. Tujuan melihat farmakofor adalah adanya interaksi penting antara protein dan ligan.
Salah satu metode farmakofor yaitu metode ligand-based pgharmacophore modelling yaitu dengan cara mengimpit/menggabungkan molekul aktif pada obat dan menggali ikatan kimia yang penting untuik aktivitasnya. Metode structure-based-pharmacophore designi  dapat dilakukan dengan cara melihat interaksi antara target atau reseptor dengan makromolekul ligannya. Pada metode structure-based pharmacophore design,  dalam hal untuk pemodelan farmakofor, tahap selanjutnya yaitu diskrining secara virtual. Metode ini bertujuan agar mendapatkan kandidat obat yang aktif sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengujian aktivitas yang lebih lanjut. Selanjutnya, setelah itu dapat dilihat melalui aplikasi LigandScout yang akan memberikan hasil berupa basis kompleks antara ligand an makromolekul. Metode structure-based pharmacophore design sendiri dibagi menjadi 2 sub kategori, yaitu berbasis kompleks ligan dan makromolekul serta berbasis makromolekul (tanpa ligan) (Yang, 2011).
Kemudian, model-model farmakofor dilakukan dengan cara menggabungkan atau mengiriskan model farmakofor tersebut. Kemudian farmakofor tersebut diskrining terhadap moolekul senyawa yang aktif maupun yang tidak aktif. Selanjutnya parameter yang digunakan yaitu melihat nilai dari kurva Receiving
Operating Characteristic (ROC) dan pharmacophore fit score. Berikut ini penjelasan parameternya adalah sebagai berikut :
-          Kurva ROC berupa grafik dan kurva yang digunakan untuk mengecek validitas terhadap model farmakofor. Kurva ROC menunjukkan nilai dari selektivitas dan spesifisitas dari model farmakofor terhadap kemampuan dalam memilih senyawa aktif dan kemampuan untuk menyingkirkan senyawa tidak aktif.
-          Pharmacophore fit score yaitu dengan melihat nilai fit Value dari molekul yang telah diskrining terhadap model farmakofor yang kemudian akan diurutkan berdasarkan nilai fit Value-nya.

DAFTAR PUSTAKA
Yang., P., Liu H.-C., Chen Y.-D., Yuan H.-L., Sun S.-L., Gao Y.-P., Yang P., Zhang L., Lu T., and Lu S. 2011. Combined Pharmacophore Modeling, Docking, and 3DQSAR Studies of PLK1 Inhibitors, Int. J. Mol. Sci., 12, 8713-8739.

DAFTAR PERTANYAAN :
1.   Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat farmakofor obat dari obat lama menjadi obat yang baru ?
2.   Menurut Anda, apakah lebih baik untuk melihat gejala pada masyarakat lalu merubah farmakofor obat, ataukah mencari suatu senyawa obat yang baru?
3.   Apakah terdapat metode lain untuk mengembangkan suatu obat selain farmakofor?
4.   Apakah farmakofor merupakan metode yang paling baik untuk pengembangan obat?
5.   Apakah seluruh obat-obatan sintetis, semi sintetis, maupun tanaman herbal dapat dikembangkan dengan metode farmakofor?

OXAMNIQUINE



Oxamniquine (OXA) has been the cornerstone of Brazilian schistosomiasis control programs during the last 25 years and still is one of the two commercially available drugs that are effective against Schistosoma mansoni (Coura & Amaral 2004, WHO 2002).  Available information on the mechanism of action of OXA (and of the related agent hycanthone) suggests that the drug becomes active only upon transformation to an alkylating agent by an enzyme that is present in OXA-sensitive schistosomes (reviewed in Cioli et al. 1995). The evidence originates from genetic crosses between OXA-sensitive and OXAresistant S. mansoni showing that resistance is a recessive trait, thus implying the existence of a parasite factor that is required for drug activity (Cioli et al. 1992).

In addition, a soluble extract from sensitive worms (but not from resistant worms) was capable of converting OXA into an alkylating agent that could bind covalently to the DNA and other macromolecules of the parasite (Pica-Mattoccia et al. 1989, 1992). Extracts from S. japonicum or S. haematobium (which are not sensitive to OXA), as well as extracts from mammalian tissues, failed to activate OXA. The OXA activating factor was clearly an enzyme, since it was thermolabile, protease sensitive, inactive at 0°C and required ATP + Mg2+ in a cell-free assay (Pica-Mattoccia et al. 1992). The precise nature of the enzyme, however, was not determined, except for the broad assumption that it might be an esterifying enzyme targeting the hydroxymethyl group that is present in the drug and  essential for its activity (Cioli et al. 1985).





Gambar 1. Struktur Oxamniquine



DAFTAR PUSTAKA
Cioli D, Pica-Mattoccia L, Moroni R 1992. Schistosoma mansoni: hycanthone / oxamniquine resistance is controlled by a single autosomal recessive gene. Exp Parasitol 75: 425-432.
Cioli D, Pica-Mattoccia L, Archer S 1995. Antischistosomal drugs: past, present ... and future? Pharmacol Ther 68: 35- 85.
Coura JR, Amaral RS 2004. Epidemiological and control aspects of schistosomiasis in Brazilian endemic areas. Mem Inst Oswaldo Cruz 99 (Suppl. 1): 13-19.
Pica-Mattoccia L, Cioli D, Archer S 1989. Binding of oxamniquine to the DNA of schistosomes. Trans R Soc Trop Med Hyg 83: 373-376
Pica-Mattoccia L, Archer S, Cioli D 1992. Hycanthone resistance in schistosomes correlates with the lack of an enzymatic activity which produces the covalent binding of hycanthone to parasite macromolecules. Mol Biochem Parasitol 55: 167 176.
WHO 2002. Prevention and control of schistosomiasis and soiltransmitted helminthiasis. Report of WHO Expert Committee, Geneva.

DAFTAR PERTANYAAN : 
 
   1.    Bagaimana bentuk farmakofor dari oxamniquine?
   2.    Apakah obat ini masih dapat digunakan sebagai lini pertama dari penyakit skistosomiasis?
   3.    Apakah efek fatal dari penyakit skistosomiasis jika tidak diketahui dan tidak berikan pengobatan?
   4.    Bagaimana gejala dari skistosomiasis dan harus diberikan obat?
   5.    Bagaimana proses metabolisme dari oxamniquine?
   6.    Apakah efek samping dari oxamniquine?

FARMAKOFOR

Dalam suatu bidang farmasis, tentu saja tidak asing mendengar istilah obat. Obat-obatan seiring dengan perkembangan zaman perlu dikemba...